Halaman

Senin, 28 Januari 2013

Hasil optimal dengan PHSL


Saat ini beras merupakan sumber utama gizi dan energi bagi lebih dari 90% penduduk Indonesia. Tingkat konsumsi rata-rata beras penduduk Indonesia mencapai 141 kg/kapita/tahun. Sektor pertanian pangan ini menjadi sektor strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia karena sekitar 18 juta petani mengusahakan komoditas padi serta menyumbang 66% produk domestik bruto tanaman pangan.
Dalam budidaya padi faktor yang berpengaruh terhadap produksi tanaman adalah pemupukan. Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Selama ini pemupukan yang dilakukan petani cenderung menggunakan cara perhitungan turun temurun bahkan  ada yang berpendapat bahwa semakin banyak menggunakan pupuk maka hasil yang didapat juga semakin banyak.
Pemupukan Hara Spesifik Lokasi (PHSL) merupakan panduan pemupukan spesifik lokasi hasil kerjasama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian dengan dengan Internasional Rice Research Institute (IRRI). PHSL mampu memandu petani untuk memupuk tanaman padi sesuai kondisi setempat, kebutuhan tanaman dan tingkat hasil yang dapat dicapai. Selain itu PHSL mampu memudahkan para petani maupun penyuluh pertanian untuk dapat melakukan pemupukan secara tepat pada saat yang tepat.
Keuntungan menggunakan PHSL diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Mengatur waktu pemberian pupuk sesuai dengan stadia pertumbuhan kritis dari suatu varietas padi
  2. Mengatur takaran pemberian pupuk sesuai dengan target hasil terbaik yang pernah dicapai di lokasi tersebut
  3. Mengatur takaran pupuk P dan K berdasarkan informasi sisa tanaman dan pupuk organik yang diberikan


 
Dalam suatu hasil kajian Badan Litbang Pertanian PHSL mampu memberikan kontribusi peningkatan hasil gabah kering. Pemupukan mengunakan rekomendasi PHSL mampu meningkatkan hasil rata – rata 515,2 kg/ha atau sekitar 9,5% dari cara pemupukan yang biasa dilakukan petani. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan rekomendasi pemupukan PHSL pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman dapat sesuai dosis yang semestinya tidak terlalu sedikit maupun tidak terlalu banyak sehingga produksi tanaman mampu dioptimalkan. Dengan peningkatan tersebut otomatis pendapatan petani berbanding lurus menjadi lebih tinggi dari biasanya.
Untuk memudahkan akses terhadap piranti ini, saat ini PHSL didiseminasikan dengan menggunakan tiga cara, yaitu :
  1. Menggunakan web secara online dengan mengunjungi alamat situs PHSL/NM Rice:  http://webapps.irri.org/nm/id/index.php, untuk memudahkan penggunaan akses internet ini petani dapat menghubungi penyuluh pendamping yang dapat mengakses dan mengoperasikan internet, atau sebaliknya. Akan sebaiknya menggunakan daftar pertanyaan /kuesioner yang sesuai dengan pertanyaan – pertanyaan (15 – 20 pertanyaan) dalam PHSL.
  2. Menggunakan aplikasi Handphone (HP) melalui sms. 
  3. Menggunakan aplikasi android, dapat dilakukan dengan menggunjungi situs PHSL http://webapps.irri.org melalui android.
Untuk memudahkan penggunaannya, dalam PHSL disediakan 5 paket bahasa yaitu bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Bali serta Bugis

Minggu, 27 Januari 2013

Areal Pertanian Terkena Banjir, Mentan Instruksikan Mobilisasi Alsintan Secara Serentak

 
Serang – "Saya instruksikan dinas dapat memobilisasi alat pertanian yang tidak digunakan baik berupa hand tractor dan pompa secara serentak di lokasi banjir untuk proses tanam ulang, kan tidak semua lahan pertanian di Banten terkena banjir," demikian instruksi Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA saat meninjau areal pertanian yang terkena banjir di Desa Undar Andir, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, pada Selasa (22/1/2013).

Menurut Mentan, mobilisasi alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa 200 pompa air dan 100 traktor yang pernah diberikan oleh pemerintah pusat dapat digunakan untuk membantu para petani yang areal persawahannya terkena bencana banjir.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Serang bahwa dari 120.000 hektare lahan padi di Desa Undar Andir, Kabupaten Serang, Banten, sekitar 7.400 hektare lahan yang tergenang banjir. Hal ini menyebabkan sekitar 4.000 hektare lahan padi yang hampir panen mengalami puso sementara 3.000 hektare lainnya mengalami gagal tanam.

Selanjutnya, untuk penanaman padi di lahan yang terkena banjir, Mentan meminta agar petani melakukan koordinasi terpadu bersama penyuluh dan mengikuti kalender masa tanam. "Penanamannya nanti dimohon untuk mengikuti arahan penyuluh yang sudah disiapkan untuk setiap desa. Jenis dan kapan dimulainya juga diharapkan mengikuti kalender masa tanam dari Litbang Kementan,"jelas Mentan.

Terkait dengan program talangan penggantian sawah petani puso, Mentan meminta agar Pemerintah Kabupaten Serang secepatnya melakukan verifikasi atas lahan pertanian yang terkena bencana. Selanjutnya, data tersebut disampaikan pemerintah provinsi dan diteruskan ke Kementerian Pertanian untuk segera ditindaklanjuti.
“Apabila validasi data pemerintah sudah sesuai, dana akan langsung ditransfer ke rekening petani yang terkena puso dengan sistem by name by address," jelasnya

Senin, 21 Januari 2013

Budidaya secara Vertikultur

Vertikultur adalah sistem tanam di dalam pot yang disusun/dirakit horisontal dan vertikal atau bertingkat. Cara tanam ini cocok diusahakan pada lahan terbatas atau halaman rumah.
Kelebihan dari sistem pertanian vertikultur adalah : 1) efisiensi penggunaan lahan karena yang ditanam jumlahnya lebih banyak dibandingkan sistem konvensional, (2) penghematan pemakaian pupuk dan pestisida, (3) kemungkinan tumbuhnya rumput dan gulma lebih kecil, (4) dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu, (5) mempermudah monitoring/pemeliharaan tanaman. Cara penanaman tergantung pada jenis tanamannya. Ada yang dapat ditanam langsung di wadah vertikultur, ada yang harus disemai dulu baru ditanam, dan ada yang harus disemai kemudian disapih dan baru ditanam di wadah. Pesemaian dibutuhkan oleh tanaman yang berbiji kecil, misalnya sawi, kubis, tomat, cabai, terong, lobak, selada dan wortel. Untuk tanaman yang bernilai ekonomis tinggi dan membutuhkan perawatan yang agak khusus, misalnya paprika, cabai hot beauty atau cabai keriting dan tomat buah dilakukan cara penanaman yang terakhir. Teknik vertikultur bisa dikembangkan dengan menggunakan rak, menyusun batako di pojok tembok atau lainnya. Sementara, sebagai wadah tanaman, bisa digunakan gelas plastik dari air kemasan, botol bekas sampai kemasan tetrapak

Nelayan Tangerang Gagal Melaut

Sudah hampir empat hari nelayan di Kelurahan Dadap, Kabupaten Tangerang - Banten gagal melaut karena gelombang laut yang masih tinggi. Para nelayanpun melakukan perbaikan perahu yang mereka pergunakan melaut sembari menunggu gelombang laut normal kembali

Rabu, 16 Januari 2013

Banjir genangi 15.830 Ha sawah di Banten



Seluas 15.830,5 hektare sawah di Banten terkena banjir yang terjadi sejak Jumat (13/1) di lima kabupaten/kota. Di Kabupaten Serang 3.580 ha dan 101.000 M2 persemaian tersebar di 18 kecamatan, kemudian di Kabupaten Pandeglang 9.039 hektare di 10 kecamatan, Kabupaten Lebak seluas 2.356 ha, Kabupaten Tangerang 848 ha dan di Kota Cilegon seluas 7,5 ha. Jika sawah yang terkena banjir tersebut mengakibatkan gagal panen, maka potensi kehilangan produksi padi diperkirakan mencapai 77,4 ribu ton dengan asumsi produksi setiap hektare mencapai 4,8 hektare. Kerugian biaya produksi yang dikeluarkan petani diperkirakan mencapai Rp37,9 miliar,

Jumat, 11 Januari 2013

Dialog Bersama Menteri Pertanian




Cakupan Kerja PPNSI

ADVOKASI
    A. Advokasi masalah petani dan nelayan dengan pihak-pihak lain
    B. Advokasi masalah petani dengan petani, nelayan dengan nelayan

FORMULASI KEBIJAKAN
    A. Usulkan kebijakan yang berpihak pada petani dan nelayan
    B. Kritisi kebijakan yang tidak berpihak pada petani dan nelayan

INTERMEDIASI
Memfasilitasi terjalinnya komunikasi dan informasi antara masyarakat petani dan nelayan dengan:
    A. Sesama petani dan nelayan
    B. Pemerintah, parlemen dan instansi terkait
    C. Lembaga investasi dan permodalan
    D. Lembaga pendidikan dan pelatihan
    E. Media informasi publik

PEMBERDAYAAN

    A. Penyaluran bantuan / subsidi dari pihak-pihak donor
    B. Pendampingan usaha petani dan nelayan

PELATIHAN DAN PEMBINAAN

    A. Pelatihan teknologi produksi, pengolahan, pemasahan, dan agroindustri
    B. Pelatihan manajemen agribisnis
    C. Pembinaan kelembagan dan organisasi tani serta nelayan

FUNGSI KONTROL DAN PENGAWASAN

    A. Kontrol terhadap pelaksanaan kebijakan Pemerintah
    B. Pengawasan terhadap program-program petani dan nelayan

Visi & Misi PPNSI

VISI :

Petani dan Nelayan sebagai Aktor Pembangunan Indonesia

MISI :
  • Peningkatan SDM petani dan nelayan
  • Fasilitasi sumberdaya modal untuk usaha pertanian dan perikanan
  • Pembinaan kelembagaan petani dan nelayan untuk peningkatan posisi  tawar
  • Advokasi kebijakan Pemerintah dalam pembelaan terhadap petani dan nelayan
  • Fasilitasi sistem pemasaran untuk berpihak pada petani dan nelayan
  • Pembinaan sistem usaha berorientasi peningktan nilai tambah produk  pertanian dan perikanan
  • Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan petani dan nelayan