Serang (AntaraBanten) - Badan Pusat Statistik Provinsi Banten akan mengerahkan sebanyak 7.744 petugas lapangan untuk kegiatan sensus pertanian 2013 (ST2013) yang akan dilaksanakan 1-31 Mei, yang direkrut dari unsur BPS sendiri dan mitra kerja yang berpendidikan minimal SMU, yang direkrut dari desa atau kelurahan setempat.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi di Serang, Jumat, mengatakan para petugas lapangan sebanyak itu terlebih dahulu akan dilatih oleh 228 instruksi daerah (Inda) tentang mekanisme dan cara pencacahan yang akan dilakukan pada tanggal tersebut.
"Para calon Inda ini sudah kami latih di Kota Tangerang, Senin (18/3), yang diharapkan betul-betul mengerti dan memahami materi yang diajarkan instruktur nasional (Innas), sehingga dalam pelaksanaan petugas pendataan di kabupaten/kota dapat menghasilkan data yang berkualitas, khususnya pembangunan pertanian di Banten, kata Suhaimi.
Ia mengatakan, beberapa tahapan pembahasan telah dilakukan, baik intern maupun bilateral bersama-sama pemangku kepentingan seperti, kegiatan uji coba gladi kotor ST2013 di Kabupaten Pandeglang, beberapa waktu yang lalu.
Suhaimi mengatakan keberhasilan pelatihan calon Inda sampai dengan pelatihan petugas dan pelaksanaannya di lapangan, sangat ditentukan oleh niat, tekad, dan kesungguhan para Inda untuk melatih petugas yang nantinya akan mendata seluruh usaha pertanian di subsektor tanaman pangan, hortikultura (sayuran, barak militer, dan kelompok usaha bersama, buah-buahan, tanaman hias dan tanaman obat), perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan, baik pada rumah tangga, perusahaan, pesantren, lembaga pemasyarakatan dan kelompok usaha bersama.
Ia menegaskan karena banyaknya sub sektor yang dicakup dan beragamnya pola usaha pertanian, maka memerlukan penekanan konsep/definisi dan perhatian khusus dalam diskusi.
"Pengalaman calon inda dalam melakukan pendataan dan pengolahan statistik pertanian serta mengetahui kondisi daerah pertanian masing-masing dapat dijadikan bahan diskusi dalam pelatihan inda, sehingga masukan dari calon inda dan KSK dapat digunakan untuk pelaksanaan ST2013 agar menghasilkan data yang berkualitas," katanya.
Para petugas yang akan d dilatih secara berjenjang untuk mendapatkan pemahaman konsep, definisi dan metodologi ST2013 yang sama, nantinya di lapangan pendataan dilakukannya dengan mendatangi kediaman atau kantor responden dengan memakai metode wawancara.
"Indikator-indikator ST 2013 adalah usaha pertanian, pelaku usaha pertanian, petani gurem, komoditas pertanian yang diusahakan, rumah tangga pertanian menurut komoditas, distribusi lahan yang dikuasai, jumlah petani menurut jenis usaha dan gender, jumlah kepala dan anggota rumah tangga menurut gender, usaha jasa pertanian, dan usaha pengolahan hasil pertanian," katanya menjelaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar