Halaman

Kamis, 11 April 2013

Pemerintah Siapkan Sarana Produksi dan Harga yang Menarik Untuk Petani Kedelai

Pemerintah berupaya menggenjot produksi kedelai tanah air dengan memberikan bantuan mulai dari benih, pupuk, peralatan hingga harga yang bersaing kepada para petani kedelai.

Menurut Wakil Menteri Pertanian, Dr. Rusman Heriawan, masalah harga memang menjadi pemicu kurangnya minat petani menanam komoditas ini. “Banyak petani yang merasa kurang happy  karena harga kedelai di pasaran yang kurang menarik. Saat panen, harga hanya berkisar Rp. 4000 – Rp 5000 per kilogramnya. Sehingga, banyak petani kedelai yang membiarkan lahan pertaniannya tidak ditanami karena kalaupun ditanami kedelai, mereka merugi,” katanya usai acara pencanangan gerakan panen kedelai 2013 di Desa Pojok, Kecamatan Tawangharjo, Grobogan, Kamis (28/03/2013).

Dijelaskan Wamentan, kasus kelangkaan kedelai pada tahun 2012 lalu awalnya karena petani tidak mau menanam kedelai akibat harganya yang jatuh. Namun, karena kebutuhan yang sangat tinggi dan harga yang terus naik membuat petani kembali bergairah. “Mahalnya harga kedelai pada tahun 2012 lalu memiliki hikmah yaitu petani kembali bergairah untuk menanam kedelai,” ujarnya 

”Untuk itu kami minta kepada pimpinan daerah dan petani terus berusaha agar produksi kedelai nasional bisa meningkat. Pemerintah sendiri membantu kepada petani berupa benih, pupuk dan harga yang menarik,” katanya.

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini kebutuhan kedelai nasional mencapai 2,4 juta ton, tetapi baru terpenuhi dari hasil panen petani sekitar 850 ribu ton, atau sekitar 35 persennya saja. “Ini tentu menjadi peluang yang bagus untuk petani kedelai. Asalkan disiplin kita pasti mampu meningkatkan produksi kedelai tanah air,” tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar